Cinderella

cinderella2

Happy reading! Sorry for the long waits!

**

Oh Sehun, begitulah nama laki-laki bertubuh tinggi dan berbahu lebar yang kini tengah memasang wajah masamnya. Laki-laki berkulit putih susu itu pun tidak bergeming ketika Surin, kekasihnya, mencoba untuk bertanya hal apa yang membuat wajah Sehun terus-terusan tertekuk seperti itu sepanjang hari ini. Ya, sudah hampir seharian penuh Sehun tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Surin yang sedari tadi sudah frustasi dibuatnya. Pasalnya meskipun Sehun seolah tengah marah pada Surin, laki-laki itu tidak berniat menjauhi gadis itu. Bahkan Sehun terus berada disamping Surin seharian ini, persis seperti biasanya.

Hal tersebut membuat Surin bertanya-tanya. Jika Sehun memang marah, tidak mungkin laki-laki itu terus-terusan berada disisinya. Surin tahu betul kalau Sehun sedang marah, ia akan menjauh dan meminta waktu untuk sendiri sampai akhirnya ia akan menghampiri Surin dan memberitahu Surin mengenai alasan mengapa ia marah ketika pikirannya sudah jauh lebih jernih. Namun kali ini berbeda. Sehun memang kelihatan marah, tapi ia sama sekali seperti tidak ada niatan untuk pergi dari sisi Surin melainkan tetap berada disamping gadis itu seharian penuh ini.

Kalau Sehun memang marah padanya, tidak mungkin Sehun menjemputnya pagi hari tadi untuk berangkat bersama ke kampus guna menjalani rutinitas sehari-hari mereka. Sehun yang biasanya selesai duluan dengan kelasnya, akan menghampiri kelas Surin. Jika gadis itu belum keluar, maka seperti biasa Sehun akan menunggu di depan kelas tersebut sampai Surin selesai dengan kelasnya. Hari ini pun Sehun masih melakukan semua itu.

Mereka pun masih makan siang bersama di kantin kampus, meskipun makan siang mereka hari ini diselimuti keheningan yang selalu gagal untuk Surin pecahkan. Mereka juga masih bersama-sama ke perpustakaan kampus, untuk sekedar mengulang materi, ataupun mencari buku yang berhubungan dengan tugas mereka masing-masing. Dan lagi-lagi seperti biasa, Sehun akan duduk disamping Surin dan melakukan tugasnya sendiri, begitupun dengan Surin. Karena berada didekat satu sama lain adalah hal yang penting bagi Sehun maupun Surin. Oleh sebab itu mereka menerapkan teori ‘seberapa-sibuk-pun-kau-dengan-tugas-tugasmu, dan-aku-dengan-tugas-tugasku, kau-harus-tetap-berada-disisiku’ sedari mereka baru menjalin hubungan resmi, sampai sekarang ketika mereka sudah sejauh ini.

Semua tanda-tanda itu tidak mengindikasikan bahwa Sehun tengah marah pada Surin, namun wajahnya yang tidak bersahabat itu benar-benar berhasil mengintimidasi Surin sampai-sampai sedari tadi Surin berusaha memutar otaknya, mencoba mengingat apakah ia telah melakukan suatu kesalahan yang tidak ia sadari sampai dapat membuat suasana hati Sehun seakan tidaklah baik sepanjang hari ini, bahkan ketika laki-laki itu duduk di sofa ruang tamu apartment Surin sekarang ini seraya memainkan game yang ada pada ponselnya tanpa sekalipun menghiraukan Surin yang tengah duduk disampingnya.

Surin menghela napas kemudian menghempaskan kertas skrip drama yang tengah dipegangnya ke meja kaca yang berada dihadapan mereka berdua. Sehun hanya melirik halaman depan skrip tersebut yang bertuliskan ‘Cinderella’ dengan ujung matanya, kemudian kembali melanjutkan aktivitas bermain game-nya dengan alis yang bertaut, tanpa sedikitpun melihat Surin yang kini sibuk membetulkan posisi duduknya.

Surin memperhatikan tampak samping kekasihnya itu. Dahi laki-laki itu tampak berkerut karena alis tebalnya yang ia biarkan bertaut. Surin menyentuh alis tebal milik Sehun dengan satu jari telunjuknya. “Maukah kau bercerita padaku hal apa yang membuat alismu bertaut seperti ini sedari tadi pagi?” Sehun tidak menghiraukan ucapan Surin barusan. Ia masih tetap asik dengan game yang ada pada ponselnya membuat Surin kini menghela napas. Surin yang tidak mau menyerah begitu saja sekarang mulai menyandarkan dagunya pada sebelah bahu Sehun yang lebar. Jari telunjuknya yang tengah memainkan alis Sehun itu turun ke pipi laki-laki itu kemudian setelah sampai pada bekas luka yang berada dipipi Sehun, Surin tersenyum kecil seraya mengelusnya dan menekan bekas luka itu pelan, membuat Sehun akhirnya menyerah terutama ketika mendengar suara tawa kecil gadisnya itu ketika ia menekan bekas luka Sehun berkali-kali.

Sehun menolehkan kepalanya seraya menatap wajah Surin yang berada dibahunya. Tatapan Surin menuntut Sehun untuk menjawab pertanyaannya barusan. “Kalau aku bilang alasanku bertingkah seperti ini sedari tadi adalah karena aku cemburu, apa kau akan menertawakanku?” Surin tertawa kecil membuat Sehun langsung menyentil dahi gadis itu dengan pelan. “Apa yang kau cemburui? Ah, biar aku tebak. Kau cemburu karena aku akan memainkan peran sebagai Cinderella diacara bakti sosial esok hari?” Surin memeluk lengan Sehun kemudian tertawa kecil ketika laki-laki itu mengangguk, membuat Sehun lagi-lagi menyentil dahi gadis yang kini tampak senang itu.

“Setiap tahun organisasi majalahmu itu memang pasti akan melakukan acara bakti sosial di panti asuhan, tapi kenapa kali ini harus ada acara persembahan drama segala, sih? Ditambah lagi yang akan memerankan peran Pangerannya itu Do Kyungsoo, yang jelas-jelas menaruh hati padamu bahkan sebelum kita berpacaran. Kau tahu maksudku, kan? Kau tahu kan apa yang aku khawatirkan?” Sehun memijat dahinya pelan, merasa kepalanya seketika pusing, seolah-olah fakta bahwa Surin akan bermain peran dengan laki-laki yang sudah menyukai gadis itu sejak lama adalah hal paling buruk yang pernah Sehun dengar.

Surin mencubit sebelah pipi Sehun membuat laki-laki itu hanya meliriknya dengan ujung matanya yang tajam. “Kau tahu tidak kalau sekarang ini kau benar-benar menggemaskan? Tentu saja harus ada acara persembahan disamping bakti sosial itu. Tanggal 14 Febuari itu adalah hari kasih sayang. Adanya acara persembahan drama, tentu sekaligus untuk merayakan hari kasih sayang tersebut.” Terang Surin membuat Sehun hanya menatapnya tanpa berkata-kata. Surin yang masih gemas, tidak bisa dengan mudah menghilangkan senyuman yang masih tersungging manis diwajahnya. Setiap kali Sehun cemburu dengan Kyungsoo, Surin benar-benar tidak bisa menahan rasa gemasnya terhadap laki-laki yang jika tengah cemburu itu semakin lucu dan menggemaskan.

“Kita hanya bermain peran, Oh Sehun. Bahkan dramanya pun hanya drama anak-anak biasa. Sudahlah, daripada kau cemburu tidak jelas seperti sekarang ini, lebih baik kau membantu aku menghafal skrip. Hitung-hitung gladiresik untuk acara besok.” Surin mengambil skrip drama yang berada diatas meja kaca tersebut kemudian menyerahkannya pada Sehun yang langsung mengecek skrip tersebut dengan telit, memperhatikan apakah adegan romantis Cinderella dan Pangerannya cukup banyak atau tidak. Sehun mengangguk senang ketika tahu bahwa adegan Cinderella dan Pangerannya hanya ada dua sesi. Pertama adegan berdansa dan yang kedua adalah adegan pemakaian sepatu kaca di kaki Cinderella.

Surin bangkit berdiri kemudian menarik lengan Sehun untuk berdiri tepat dihadapannya. Gadis itu langsung mengalungkan kedua tangannya pada leher Sehun sambil tersenyum senang. “Aku paling khawatir dengan adegan berdansa. Aku takut terlihat canggung, jadi aku rasa aku perlu melatih adegan ini bersamamu. Kalau kata Kyungsoo, yang penting adalah chemistry.” Surin buru-buru menempelkan telunjuknya dibibir Sehun ketika laki-laki itu hendak memprotes kalimat Surin yang terakhir.

“Apa-apaan dia? Dasar pengambil kesempatan didalam kesempitan. Awas saja kalau besok ia akting berlebihan saat berdansa denganmu hanya untuk mendapatkan chemistry yang ia sebut-sebut itu. Aku tidak akan tinggal diam.” Surin tertawa terbahak membuat Sehun yang tadinya memang benar-benar kesal menjadi tersenyum kecil. Sehun baru sadar bahwa ucapannya barusan terdengar seperti seorang anak remaja labil yang cemburu gadisnya berdekatan dengan laki-laki lain. Namun jika itu dapat membuat Surin tertawa lepas seperti sekarang ini, Sehun tidak merasa menyesal karena telah mengucapkannya.

Sehun meletakan masing-masing tangannya pada pinggul Surin kemudian mulai berdansa dengan gerakan perlahan. Sehun menatap lurus manik mata hitam pekat milik Surin, begitupun dengan gadis itu. Jantung Sehun bahkan sudah berpacu dua kali lipat sekarang ini. Sehun yakin hal itu disebabkan karena sepasang mata Surin yang sedari dulu ia favoritkan. “Aku tidak rela esok hari Kyungsoo akan menatap sepasang mata indah milikmu seperti ini.” Ujar Sehun membuat Surin lagi-lagi tertawa. Entah mengapa setiap kali Sehun menyuarakan rasa cemburunya, hati Surin seolah berbunga-bunga dan perutnya seketika seolah dipenuhi dengan kupu-kupu. Jimi, sahabat Surin, pernah berkata padanya bahwa jika kekasihmu cemburu, itu artinya ia sangat peduli dan benar-benar mencintaimu. Dan Surin rasa apa yang diucapkan Jimi adalah benar adanya.

Mereka terus berdansa dengan gerakan yang terkesan pelan. “Putar aku.” Ujar Surin dan Sehun segera melepas tangannya dari pinggul Surin, setelah Surin berputar satu kali, Sehun kembali meraih pinggul gadis itu dan kembali berdansa dengan pose awal. Keduanya tidak menyadari bahwa sepuluh menit hampir terlampaui, padahal esok hari, adegan berdansa yang akan ditampilkan Surin dan Kyungsoo hanya berdurasi satu setengah menit saja. “Aku bersumpah kalau besok kau menatap Kyungsoo dengan tatapan lembutmu seperti sekarang ini, aku akan naik ke atas panggung untuk menghentikan drama tersebut.” Sehun yang tidak tahan karena jantungnya terus berdebar kencang akibat tatapan lembut Surin pun berujar.

“Terima kasih, aku baru saja mengerti bahwa kuncinya ada di tatapan mata. Chemistry yang Kyungsoo maksudkan adalah tatapan mata satu sama lain.”

“Ya! Jang Surin! Itu tidak lucu!” Protes Sehun sementara Surin sudah tertawa terbahak dibuatnya.

“Aku juga tahu bahwa mengeratkan pelukanmu dileher pasangan berdansamu akan menambah kesan romantis dari adegan berdansa itu. Seperti ini misalnya.” Surin mengeratkan kedua tangannya yang kini bertengger apik pada leher Sehun, kemudian tersenyum meledek ketika Sehun hanya dapat diam mematung, merasakan jantungnya lepas begitu saja dari tempatnya ketika Surin melakukan hal tadi. Jarak tubuh mereka bahkan jadi jauh lebih dekat karena pelukan erat tangan Surin pada lehernya. Hal ini tidak benar. Surin tidak boleh melakukan hal tersebut pada laki-laki lain selain dirinya.

“Ya! Kau yang bilang sendiri bahwa drama ini adalah drama untuk anak-anak. Kalau kau mengeratkan pelukan tanganmu pada leher pasangan berdansamu seperti tadi, maka ratingnya adalah untuk dewasa! Tidak, aku tidak setuju sama sekali.” Sehun berujar kemudian lagi-lagi dalam sekejap jantungnya seakan melompat begitu saja dari tempatnya ketika Surin menempelkan ujung hidungnya pada ujung hidung Sehun. Sehun dapat merasakan kini Surin tengah berjinjit, menjadikan kedua punggung kaki Sehun sebagai tempatnya berpijak.

Senyuman manis diwajah gadis itu memang terlihat seperti tengah meledek kegugupan yang seketika menyerang Sehun, namun Sehun tidak bisa kesal dengan Surin. Ia tidak bisa kesal dengan Surin yang sekarang ini benar-benar berhasil melumpuhkan seluruh syaraf yang ada ditubuhnya hanya dalam sekejap.

“Kita harus pindah ke adegan sepatu kaca.” Ujar Surin setelah sekitar dua menit bertahan dalam posisinya. “Dalam skrip itu, ketika Cinderella tengah berdansa dengan Pangerannya, ia melarikan diri karena jam yang berdenting. Jadi, ini sudah tiba saatnya adeganku berlari.” Surin melepaskan kedua lengannya dari leher Sehun dan hendak berlari kecil untuk menjauh, namun Sehun menahan lengannya dan malah kembali memeluk pinggulnya erat.

“Apa kau tahu bagian paling bodoh dalam cerita Cinderella?”

Surin bergeming dalam pelukan erat Sehun sementara laki-laki bertubuh tinggi itu kini memperkecil jarak diantara wajahnya dan wajah Surin dengan menempelkan dahinya pada dahi Surin. Kali ini Sehun yang berhasil membuat Surin gugup sampai-sampai rona merah mulai muncul dimasing-masing permukaan pipinya. Sehun yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

“Bagian yang paling bodoh dalam cerita Cinderella adalah ketika Pangeran itu membiarkan Cinderella pergi begitu saja tanpa menahannya seperti ini.” Surin tersenyum, menanggapi ucapan Sehun barusan. “Dan aku tidak ingin menjadi Pangeran bodoh itu.” Sambung Sehun kemudian membalas senyuman manis Surin dengan lengkungan serupa.

Sehun mengecup lembut rona merah pada kedua belah pipi Surin, mendekapnya lebih dekat, dan dalam hitungan detik bibirnya sudah bertemu dengan sepasang bibir berwarna merah muda milik Surin. Surin yang merasa tidak dapat menahan tubuhnya sendiri karena kedua kakinya yang seketika merasa lemas, memutuskan untuk kembali mengalungkan tangannya pada leher Sehun. Sehun memperdalam tautan bibir mereka seraya mengeratkan pelukan tangannya pada pinggang gadis itu, membiarkan debaran jantungnya dan Surin mengalun bersama diruang tamu apartment tersebut.

Seketika Sehun merasa perasaan cemburunya karena drama Cinderella itu menguntungkan juga. Kalau saja ia tidak cemburu, mungkin Surin tidak akan mengajaknya untuk melakukan gladiresik ini.

**

“Surin-a, terima kasih untuk kerja samanya. Aku senang bisa memainkan peran dalam drama ini untuk menghibur anak-anak panti. Ah, aku punya sesuatu untukmu.” Seorang laki-laki bermata besar yang diketahui bernama Do Kyungsoo itu memberikan Surin sebuah paper bag berwarna pink.

“Selamat hari kasih sayang, Jang Surin.” Sambung Kyungsoo membuat suasana ruang ganti yang hanya berisikan mereka berdua itu seketika diselimuti rasa canggung. “A-ah, terima kasih Kyungsoo-ya. Maaf aku tidak menyiapkan apapun.” Ujar Surin dan Kyungsoo langsung tersenyum lembut.

“Tidak apa. Ada sesuatu yang lebih besar daripada cokelat ini yang tidak lain tidak bukan adalah dari orang yang paling kau sayangi. Aku duluan.” Ujar Kyungsoo dan ia langsung meninggalkan Surin sendiri didalam ruang ganti itu setelah berhasil meninggalkan tanda tanya besar dikepala Surin. Surin kembali duduk di kursi yang berada tepat didepan meja rias panjang itu kemudian memperhatikan paper bag yang Kyungsoo berikan. Surin mengeluarkan kotak berbentuk persegi itu dan seketika senyumannya mengembang. Itu adalah cokelat pertama yang Surin terima di hari kasih sayang ini. Lalu tiba-tiba senyumannya memudar begitu saja ketika ia baru menyadari bahwa seharusnya yang memberi cokelat pertama dihari spesial ini bukanlah Kyungsoo, tetapi Sehun, kekasihnya.

Surin mendengus kemudian memperhatikan ponselnya yang sama sekali tidak menunjukan adanya panggilan masuk ataupun pesan singkat dari Sehun. Surin bahkan tidak tahu apakah laki-laki itu menonton pementasan dramanya atau tidak. “Dasar laki-laki menyebalkan. Jangan-jangan kau lupa kalau hari ini adalah hari kasih sayang? Benar-benar tidak romantis.” Surin berujar pada foto dirinya dan Sehun yang menjadi lock screen ponselnya, sambil menunjuk laki-laki yang bertubuh lebih tinggi darinya itu berkali-kali.

“Siapa yang menyebalkan dan tidak romantis?”

Surin menolehkan kepalanya cepat ke arah sumber suara. Benar saja, pemilik suara itu adalah Oh Sehun, laki-laki yang kini tengah bersandar pada daun pintu ruang ganti tersebut. Sehun menghampiri Surin lalu menatap gadis itu penuh selidik. “Jangan kira aku tidak melihat Kyungsoo keluar dari ruang ganti ini beberapa menit yang lalu. Ah, itu pasti cokelat darinya.” Surin langsung membuka tutup kotak cokelat itu dan memamerkan isinya pada Sehun.

“Tentu saja ini dari Kyungsoo. Setidaknya aku dapat satu cokelat hari ini, meskipun bukan dari kekasihku sendiri yang bahkan tidak duduk di depan saat pementasan drama tadi.” Ujar Surin dengan sarkastik membuat Sehun langsung meraup cokelat tersebut dan memakannya. “Ya! Oh Sehun! Kembalikan cokelatku!” Surin memukul lengan Sehun yang kini berdiri dihadapannya itu berkali-kali sementara Sehun berusaha menghindar sambil tertawa kecil.

“Aku duduk dipaling belakang karena aku tidak siap melihatmu berdansa dengan Kyungsoo. Memangnya kau mau melihat aku mati cemburu? Tapi, ya, jujur saja tadi aku bangga padamu. Penampilanmu cukup memukau dan kau tampak sangat cantik hari ini dengan gaun biru muda yang elegan itu.” Ujar Sehun membuat Surin langsung berusaha menahan senyuman yang hendak begitu saja mengembang diwajahnya akibat mendengar ucapan jujur Sehun barusan.

“Cukup memukau? Berarti tidak sepenuhnya memukau?” Ujar Surin berpura-pura kesal.

“Ya. Karena Pangerannya bukan aku, makanya hanya ‘cukup memukau’.” Ujar Sehun membuat tawa Surin langsung terdengar diseluruh penjuru ruang ganti tersebut. Surin bahkan harus menahan dirinya dengan berpegangan pada lengan Sehun karena tawa yang sangat sulit untuk ia berhentikan itu. Setelah berhasil memberhentikan tawanya, Surin baru sempat menyadari bahwa tangan kanan Sehun sedari tadi ia sembunyikan dibelakang tubuhnya. Sehun yang melihat Surin sepertinya sudah mengetahui bahwa sedari tadi Sehun menyembunyikan sesuatu dibalik tubuhnya, akhirnya menjulurkan tangan kanannya pada Surin, guna memberikan satu bucket bunga mawar merah juga satu kotak cokelat berukuran besar.

Surin menerimanya dengan penuh rasa haru. Terutama ketika gadis itu membaca catatan kecil yang terdapat di bucket bunga tersebut.

‘Teruntuk Cinderella yang lebih cantik daripada puluhan bunga mawar merah ini.’

Surin mendongakan kepalanya, menatap Sehun yang kini juga tengah menatapnya. Sehun membantu Surin untuk berdiri dari kursinya kemudian menuntun Surin ke arah jendela yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang ini. Surin yang bingung melihat Sehun membuka tirai jendela tersebut hanya dapat memandangi laki-laki itu dengan penuh tanda tanya.

“Lihat ke lantai bawah.” Ujar Sehun membuat Surin langsung menurut.

“Selamat hari kasih sayang, Cinderella-nya Oh Sehun!” Surin menutup mulutnya dengan tidak percaya. Dari lantai dua ruang ganti itu ia dapat melihat puluhan anak-anak panti menjulurkan satu kotak cokelat ditangan mereka masing-masing, cokelat untuk satu-satunya gadis yang berhasil mengambil seluruh hati Sehun, Jang Surin.

Baekhyun dan Jimi yang memimpin sorakan anak-anak itu menjulurkan kedua ibu jari mereka pada Sehun yang sudah lebih dulu memberi ibu jarinya pada Baekhyun dan Jimi, sepasang kekasih yang membantu Sehun untuk menyiapkan kejutan tersebut. Sehun yakin ia tidak akan bisa mengumpulkan puluhan anak-anak itu ditaman belakang panti asuhan tersebut kalau bukan karena bantuan Baekhyun dan Jimi yang memang memiliki jiwa orangtua, sehingga anak-anak mudah akrab dengan mereka. Tidak hanya itu, Sehun pun membagikan bubble tea dan roti rasa cokelat pada anak-anak panti tersebut atas nama Surin dalam rangka perayaan hari kasih sayang tersebut. Surin sampai benar-benar tidak dapat berkata-kata lagi dibuatnya.

Sehun tersenyum melihat Surin yang benar-benar terharu. “Bagaimana? Sekarang bukan hanya satu cokelat lagi, kan? Kau bahkan bisa makan cokelat sampai gigimu berubah menjadi gigi nenek-nenek.” Ujar Sehun, masih mempertahankan senyumannya.

“Terima kasih, Oh Sehun. Selamat hari kasih sayang juga untukmu.” Surin berhambur ke pelukan Sehun. Senyumannya mengembang ketika merasakan kedua tangan kekar milik Sehun membalas pelukan eratnya.

“Surin-a.”

“Hm?”

“Jangan berhenti menyayangi laki-laki tampan-mu ini, ya.”

Surin tertawa mendengar ucapan Sehun barusan. “Harusnya kau merubah kalimatmu barusan. ‘jangan berhenti menyayangi laki-laki pencemburu ini, ya.’ Seperti itu harusnya.” Ujar Surin membuat Sehun tertawa kecil. Ia mengacak rambut gadisnya itu kemudian mengecup puncak kepala Surin berkali-kali dengan rasa sayang.

“Aku serius, Jang Surin.”

“Oh ya? Kalau aku berhenti bagaimana?” Surin berujar dengan nada meledek. Tentu saja Surin tidak memaknai ucapannya barusan. Sampai kapanpun Surin tahu bahwa ia tidak akan bisa menghentikan perasaan besarnya terhadap laki-laki bertubuh tinggi bernama Oh Sehun.

“Jangan. Karena aku juga tidak akan pernah berhenti menyayangimu.”

Dan Surin tidak bisa lebih bahagia lagi mendengar ucapan tulus dari Sehun barusan. Surin mengeratkan pelukannya pada tubuh Sehun yang jauh lebih besar darinya sementara Sehun kembali mengecup puncak kepala gadis itu dengan sayang.

Bagi Sehun maupun Surin, hari kasih sayang bukan hanya jatuh pada tanggal 14 Febuari saja. Tetapi pada setiap tanggal yang ada didalam kalender.

**

aaadee

@oohsehun : Happy Valentine, Jang Surin, my precious one ❤

3012 likes.

Comments :

@chocolattaerin : Gemasssssss!

@_jimiyya : Gemasssssss! (2)

@justcheonsa_ : Gemasssssss! (3)

@kjong_dae : Here we go again, another romantic photo from the sweetest couple i have ever known, Sehun and Surin! So happy for both of you! Happy Valentine’s day! Kita harus cepat-cepat buat rencana untuk berkumpul di restaurant Chanyeol guna merayakan hari kasih sayang ini!

@guardian_suho : Ide bagus @kjong_dae Besok malam, jam 7 di restaurant Chanyeol. Aku yang traktir! Maaf untuk yang belum punya pasangan, tapi aku akan membawa gadis cantikku @chocolattaerin untuk acara besok malam. Hahahaha.

@exoxm90 : Woah, Junmyeon hyung benar-benar langsung mengirim pesan di grup Line untuk acara besok. @guardian_suho tenang hyung, aku juga akan membawa gadis cantikku @justcheonsa_ hahaha!

@baekhyunee_exo : Aku pasti datang!!! Tentunya bersama gadis cantikku juga, @_jimiyya hahahaha! Sampai jumpa besok hari! #NantikanPasanganPalingRomantisBaekhyunJimiDiRestaurantChanyeol

@real__pcy : Mantap! @guardian_suho hyung, aku akan memberikan potongan 30% mengingat ini adalah acara peringatan hari kasih sayang! Aduh, aku juga jadi ingin membawa pasangan.

@zyxzjs : Ya! @real__pcy jangan macam-macam. Aku takut besok kita tidak kebagian meja karena semua meja di restaurantmu penuh oleh gadis-gadis yang selama ini kau dekati! Hahaha. Sampai jumpa besok, semuanya! Jangan lupa untuk memberi ingatan ya di grup Line. Aku sering lupa.

@surinjjang : ❤ ❤ ❤ Sampai jumpa besok di restaurant Chanyeol, Oh Sehun! Terima kasih untuk kejutan luar biasanya. Love you to the moon and back!

@kaiikim : Aku juga ingin membawa pasangan tapi sayangnya besok ia akan dibawa oleh orang lain.

@dokyungsoo93 : Aku juga ingin membawa pasangan tapi sayangnya besok ia akan dibawa oleh orang lain. (2)

@real__pcy : @kaiikim @dokyungsoo93 maaf tapi entah untuk yang keberapa kali, rasanya aku perlu meng-screen capt komentar kalian ini dan memajangnya di dinding restaurant-ku! HAHAHA.

-FIN.

Once again, sorry for the long waits! Sangaaaaat luar biasa sibuk belakangan ini. Aku selalu nyuri-nyuri waktu buat nulis dan baru bisa selesaiin ff ini hari ini huhu. Karena minggu depan udah ujian praktek, jadi aku update hari ini aja deh ff edisi Valentine-nya. Semoga kalian suka ya!

Selamat hari kasih sayang readers! Aku sayang kalian banget! *pelukan teletubies*

Oh iya, Sehun baru potong rambut!!! Dan aku suka banget!!! Kayak anak kecil tau gaksih jadinya karna dipotong cepak!!! HUHUHU. Potongannya kayak rambut Kyungsoo banget! Hm, ada apa gerangan?! Kenapa hun, nyama-nyamain Kyungsoo?! HAHAHAHA. Tapi asli deh aku suka banget!

cinderella

MANA SANGGUP HUN MANA SANGGUUUUUP TT__TT

Terakhir, doain ya supaya ujian praktek aku berjalan lancar dan dapat nilai yang memuaskan. Amiiiin.

Terima kasih karena sudah bersedia untuk membaca ff ini. Sampai jumpa di ff selanjutnya! ❤

9 comments

  1. ahnnncs · February 11, 2017

    aaaaaa so sweet bangetttt dan ini bertemakan valentine jadi makin baper bacanyaaa
    Aku juga kak suka banget sama rambut sehun yang sekarang soalnya mengingatkan aku sama dudu haha
    sumpah aku suka iniiiii dan baper bacanya jugaa
    semangat uprak nya ya kak! Ditunggu next nyaa

    (Postingan ig nya ngangenin deh❤️❤️)

    • Oh Marie · February 12, 2017

      Halo Angie!!! Aaaaa kangen banget liat komen kamu hihi. Seneng deh kamu mau baca dan komen lagi! Makasih banyak ya!!
      Iya bener bangeeeeet. Lebih fresh juga ya di potong gitu. Makin gemes hahaha><
      Makasih semangatnyaaaaaa! Kamu jg semangat ya! Wajib tunggu next project ya Angie❤️❤️

  2. Ooh · February 12, 2017

    So sweet banget sih wkwk
    Lucu bed
    Makin unyu sehunnya dipotong gitu emang hahaha
    Semangat ya kak nulis nya tambahin scene ig nya dong suka banget dsitu emang berasa mereka emang real pacaran wkwk

    • Oh Marie · February 12, 2017

      Haloooo! Terima kasih banyak ya udah mau mampir dan baca bahkan ninggalin komen lagi hihihi><
      Iya astagaaaaaa suka banget dipotong pendek huhu *serbu sehun*
      Awww makasih semangatnya! Siap siap! Wajib ditunggu ya next projectnyaaa❤️❤️

  3. izzatuljannah1404 · February 12, 2017

    Sweet kopel back! 😆 sehun jelesnya aja unyu gitu 😆 ya ampun jang surin how lucky you are 😙 kasian sma kyungsoo wkwkw. Sering sering aja sehun dibikin jeles yak, aku suka banget kalo sehun udah marah gitu, ujung2 nya baikan ala ala fluffy cute sweet bikin pengen aja wkwkw. Sehun ya ampun tadi maels so handsome really 😎😍 jadi makin cinta hun 😘😍 love you dah pkonya.

    Semangat yakk, buat kamu uprak nya, moga sukses! 😆 maaf banget chap kamu yg dibawah yg memoire itu ga bisa aku baca soalnya sad sii 😦 aku ga kuad baca nya wkwkw #alay tapi serius loh ini 😂 aku ga bisa liat sehun-surin pisah wkwkw. Pokoknya ditunggu next chap nya yaaa, jangan bosen bosen nulis wkwk. Fightingg!!! 😘

    • Oh Marie · February 12, 2017

      AAAAAAA PANJANG BANGET KOMENNYA SENENGGGG! Makasih banyak ya udah mau suka sama ff ini! Makasih juga untuk komennya❤️❤️
      Fix aku juga gemes sendiri liat sehun cemburu hahaha! Surin beruntung banget ya dapet sehun yang kalo cemburu gemes gitu minta di unyeng-unyeng TT_TT

      Terima kasih ya untuk semangatnya! Amiiiin semoga sukses juga ya kamu><

      Wajib ditunggu juga ya next projectnyaaaa. See you❤️❤️

  4. jihye01 · February 12, 2017

    Ya ampun, so sweet banget… Berasa pengen punya pacar juga deh😅

    • Oh Marie · February 12, 2017

      Haloooooo! Makasih ya udah mau mampir, baca-baca dan ninggalin komen! Seneeeeeeng banget kalo kamu suka sama ffnya! Sering-sering mampir yaaaa❤️❤️

  5. rahsarah · February 12, 2017

    akhirnya setelah mereka kemaren buat aku mewek kejerrrrr trus sekarang muncul lagi dengan segala hal2 manis dan ngegemesin seperti biasanyaaa..
    mereka tuh udh paling cocok manis dan ngegemesin setiap hari apa lagi klo udh cemburu si sehun ya ampunn rasanya mau aku karungin trus bawa pulang HAHAHA :-D:-D:-D

    love juga sama rambutnya sehun yg baruuu aaa abang tambah gantenggg ga relaaakan jadinyaaaa

    semangat ya de upreknyaa semogaa cepet kelar dah mendapatkan hasil yg memuaskan 🙂

Leave a comment