Morning Routine

Just a drabble! Hope you enjoy it!

**

Oh Sehun, laki-laki dengan tubuh tinggi itu mematikan alarm ponselnya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. Jam pada ponselnya sudah menunjukan pukul lima pagi dan itu tandanya sudah saatnya ia bergegas untuk berangkat ke kantor. Hari ini Sehun ada meeting penting dengan kolega kerjanya untuk membicarakan sebuah proyek, dan Sehun tidak mau sampai terlambat ke kantor. Sebelum berangkat ke kantor, seperti biasanya Sehun harus terlebih dulu mengantar Surin ke sekolah dasar tempat gadis itu mengajar. Sehun segera bergegas untuk membersihkan diri dan bersiap-siap.

Setelah kira-kira lima belas menit membersihkan diri, Sehun berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia heran melihat setelan baju kerja yang sudah tergantung didepan lemarinya, lengkap dengan dasi berwarna hitam. Sehun memang menyiapkan segala sesuatunya untuk rapat hari ini, tapi ia tidak ingat kalau ia juga menyiapkan setelan baju dan menggantungnya didepan lemari seperti ini. Melupakan keheranannya, Sehun segera memakai baju tersebut kemudian mengenakan jam tangan kesayangannya sebelum ia menata rambutnya. Sehun meraih tas kerjanya dan mengecek semua dokumen yang harus dibawanya ke kantor. Setelah semuanya siap, Sehun memutuskan untuk segera berangkat ke apartment Surin.

Baru saja Sehun keluar dari kamarnya dan hendak menelpon Surin, betapa terkejutnya ia melihat makanan sudah tersedia diatas meja makan yang terletak didekat dapur. Sehun menghampiri meja makan tersebut dan menemukan post it diatas meja itu.

Selamat pagi, sleepyhead! Semoga rapatnya berjalan dengan lancar. Aku sengaja membuatkan sarapan spesial ini agar kau jauh lebih bersemangat! Ah ya, aku sudah memotong buah yang aku letakan dikulkas. Aku juga sudah menyiapkan bekal makan siang yang wajib kau bawa, hahaha. Jangan lupa dihabiskan!

Note : Kau tidak perlu menjemputku hari ini. Langsung saja ke kantor dan fokus pada persiapan untuk rapat itu. Semangat, Oh Sehun!

 

Senyuman Sehun seketika mengembang begitu saja. Gadis bernama lengkap Jang Surin yang penuh dengan perhatian itu memang selalu dapat membuatnya jatuh hati. Sehun segera melahap sarapannya dengan senang. Bukan satu kali Surin melakukan hal ini. Dan setiap kali Surin melakukan hal ini, Sehun tidak akan bisa berhenti tersenyum seharian penuh.

**

“Kau sudah dikantor? Aku baru saja akan bersiap-siap.” Surin berjalan menuju kulkasnya yang terletak di dapur kemudian mengambil sebotol air mineral. “Sekarang siapa yang sleepyhead? Dasar putri tidur.” Surin menyemburkan air yang tengah diminumnya ketika mendengar suara Sehun menyapa telinganya. Bukan hanya melalui telepon, melainkan Surin dapat mendengar dengan jelas suara laki-laki itu diruangan tempat ia sekarang berdiri.

Surin menolehkan kepalanya kemudian ia mendapati Sehun tengah berdiri bersandar pada dinding yang berada tidak jauh dari tempatnya. “Oh Sehun?! Aku kan sudah bilang kau tidak perlu menjemputku hari ini. Aku bisa berangkat sendiri. Lagipula bel masuk akan berbunyi pukul delapan pagi. Sudah cepat sana ke kantor. Sekarang sudah pukul setengah tujuh dan rapat itu dimulai pukul setengah delapan, kan?” Surin berujar panik sementara Sehun langsung menghampirinya.

Sehun memeluknya dengan erat, membenamkan wajahnya pada bahu gadis itu yang masih mengenakan piyama berwarna hitam kebesaran. Surin hanya terpaku kemudian membalas pelukan erat Sehun. “Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi ke kantor tanpa melihat wajahmu lebih dulu?” Ujar Sehun seolah tengah merajuk. Surin terkekeh mendengar suara laki-laki itu yang menurutnya menggemaskan.

“Terima kasih untuk sarapannya spesialnya. Ah ya, Surin-a, jangan lagi repot-repot mengisi kulkas kosong itu. Kau pasti hanya tidur beberapa jam karena menyiapkan makanan-makanan itu, kan?” Sehun meletakan dagunya pada puncak kepala gadis itu. “Aku tidak merasa kerepotan. Justru kalau kulkasmu kosong seperti itu, aku tidak akan tenang mengetahui kau tidak makan dengan baik!” Surin melepas pelukannya kemudian menyentil dahi Sehun dengan pelan.

“Sudah sana berangkat. Aku tahu ini adalah rapat penting. Kau harus bisa melewatinya dengan baik.” Sambung Surin lagi seraya membetulkan letak dasi yang tengah dikenakan Sehun. “Aku baru melihatmu tidak sampai dua puluh menit, Jang Surin. Biarkan aku melihatmu lebih lama dulu.” Ujar Sehun sembari menangkup kedua pipi gadis yang kini tengah tertawa meledek itu.

“Pagi-pagi sudah menggombal. Tidak sehat.” Ujar Surin kemudian Sehun tertawa kecil. “Aku serius. Diam seperti ini. Aku perlu mengisi tenagaku.” Sehun menatap kedua manik mata hitam pekat milik gadis itu lambat-lambat. Sehun tersenyum ketika ia melihat semburat merah mulai muncul dikedua pipi Surin. Sehun rasa ia benar-benar sudah mendapatkan cukup tenaga untuk melewati hari dengan hanya melihat wajah gadis itu.

“Aku rasa setiap pagi aku memang harus memandang wajahmu lama-lama dulu sebelum melakukan serentetan kegiatanku yang menyibukan itu.” Sehun tertawa ketika Surin yang sudah tersipu itu memukul lengannya berkali-kali. “Sudahlah, sana berangkat nanti kau benar-benar akan terlambat sampai ke kantor, Oh Sehun.” Surin mencubit kedua pipi Sehun sementara Sehun langsung menghela napasnya.

“Melihatmu sudah, memelukmu sudah juga, satu lagi yang belum dari rutinitas pagi yang harus aku penuhi.” Surin mengangkat sebelah alisnya seperti tengah bingung dengan ucapan Sehun barusan. “Ada yang kelupaan? Mungkin kau belum minum vitaminmu? Mau aku ambilkan punya—”

Sehun langsung mengecup bibir Surin, mempertahankan posisinya sementara Surin sudah meremas lengan panjang kemeja putih yang tengah Sehun kenakan. Sehun beralih mengecup ujung hidung Surin, kedua kelopak mata gadis itu yang tertutup, kemudian yang terakhir permukaan dahi gadis itu. Sehun merengkuh tubuh mungil gadis itu yang membeku, tampak tidak dapat melakukan apapun karena perlakuan tiba-tiba Sehun yang baginya sangat mengejutkan.

“Aku berangkat dulu.” Bisik Sehun ditelinga Surin kemudian laki-laki itu tersenyum seraya berjalan menuju pintu apartment tersebut. Surin yang seolah baru tersadar dari lamunan panjangnya, segera berlari menuju pintu dan melihat Sehun yang tengah berjalan menuju lift. Sehun menoleh kemudian Surin dapat melihat laki-laki itu menepuk dahinya. “Pasti ada yang tertinggal.” Ujar Surin seraya menggelengkan kepalanya sementara Sehun sudah berlari kecil ke arahnya.

“Ada yang tertinggal?” Tanya Surin sesampainya Sehun dihadapannya. “Ada.” Sehun segera mendaratkan kecupan manis dibibir Surin kemudian berlari menjauh sambil tertawa sementara Surin hampir saja melemparnya dengan sandal rumah yang tengah dikenakannya.

“Awas saja kau, Oh Sehun! Aku pasti akan membalasmu!”

“Oh ya? Aku tunggu pembalasanmu! Nanti malam selesai aku rapat, apa aku bisa mendapatkan pembalasan itu?”

“Ya! Kau benar-benar keterlaluan!”

Sehun tertawa seraya memasukan kedua tangannya pada saku celana panjang bahan berwarna cokelat mudanya. Surin langsung menyadari betapa tampannya laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya sejak empat tahun itu. Tubuhnya yang tinggi membuat Sehun terlihat cocok dengan pakaian apa saja. Apalagi dengan kemeja putih seperti yang tengah dikenakannya saat ini.

“Aku rasa setiap pagi aku harus menjalani rutinitas pagi seperti ini terlebih dahulu, baru aku dapat menjalani kegiatan yang lainnya.” Ucap Sehun membuat Surin tersenyum.

“Selamat bekerja, selamat beraktifitas! Sampai jumpa malam hari nanti!” Surin melambaikan tangannya ketika pintu lift tersebut sudah terbuka untuk mengantarkan Sehun ke lantai bawah.

“Selamat bekerja, selamat beraktifitas juga untukmu. Sampai jumpa nanti malam saat kau melakukan pembalasan dendam!” Sehun tertawa kemudian segera masuk kedalam lift tersebut, meninggalkan Surin yang hanya tertawa kecil sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sehun benar. Surin juga merasa ia harus menjalani rutinitas pagi seperti tadi dulu bersama dengan laki-laki itu barulah Surin dapat menjalani harinya dengan baik.

**

PATH

Oh Sehun : “Wake up, sleepyhead! (Yang lucu adalah aku menemukannya tertidur sambil memeluk ponsel yang ternyata saat aku buka menampilkan foto tampan kekasihnya ini.)” – with Jang Surin.

 

 

9499 people like this.

 

Jang Surin : YAAAAA! Beraninya mengganggu orang tidur! Lihat saja, aku benar-benar akan membalasmu, Oh Sehun!

Hwang Taerin : HAHAHAHA! Aku benar-benar terbahak sekarang!

Oh Cheonsa : Astaga hahahaha! Surin-a, kau benar-benar lucu!

Park Jimi : Yang aku heran rambutnya disentuh sampai dibentuk seperti itu Surin tetap tidak bangun. Dia memang tukang tidur, ya. Hahaha.

Byun Baekhyun : @Park Jimi bilang Surin tukang tidur padahal sendirinya lebih parah dari Surin. Tidak apa, Jimi-ya. Kau terlihat sangat cantik dan menggemaskan ketika tertidur. Hahaha.

Kim Jongin : @Byun Baekhyun jadi kau sudah melihat Jimi tertidur?! Kapan?! Dimana?! Bukan dirumahnya, kan?!

Byun Baekhyun : @Kim Jongin hanya aku dan Jimi yang tahu, Jongin-a 🙂

Kim Jongin : @Byun Baekhyun ya!! Aku hampir mengumpat ditempat umum!

Kim Minseok : @Kim Jongin @Byun Baekhyun berhentilah bertengkar di post orang lain!

Kim Jongdae : Argh, aku tidak pernah tidak gemas melihat Sehun dan Surin!! Kalian berdua benar-benar menggemaskan. Entah ini yang keberapa kali aku mengucapkan hal ini.

Kim Junmyeon : @Kim Jongdae aku sangat setuju denganmu! Tapi aku dan Taerin sebenarnya lebih romantis dari Sehun dan Surin, sih. Hahaha.

Zhang Yixing : @Kim Junmyeon kau saja sibuk terus, kapan romantisnya?

Kim Junmyeon : @Zhang Yixing ini akun Path-mu tidak sedang dibajak Taerin, kan? Seketika aku merinding.

Do Kyungsoo : Ah, mengapa kau harus merusak pagiku, Oh Sehun…

Park Chanyeol : @Do Kyungsoo mengapa komentarmu harus sesedih ini. Aku jadi tidak tega menertawai komentarmu. Kyungsoo hyung, kau harus kuat! Aku punya lebih dari selusin gadis menggemaskan yang dapat aku perkenalkan padamu!

Oh Sehun : @Jang Surin aku tunggu pembalasanmu nanti malam ❤

-FIN.

WOWWWWW! Lama tidak berjumpa. Saya rindu nulis. Sangat. Sangat. Sangat. Apa kabar readers? Semoga masih pada setia mantengin ya walaupun author ini menghilang untuk sesaat kayak ninja.

Jadi ceritanya saya benar-benar sedang sibuk dengan setumpuk urusan sekolah. Maklum kelas tiga. Ujian berentet gak berhenti. Puji Tuhan semua berjalan dengan baik dan lancar. Tinggal Ujian Nasional yang akan diselenggarakan 2 minggu lagi. Mohon doa sebesar-besarnya semoga bisa melewati ujian dengan baik yaaa. Amin.

Nah bersamaan dengan itu saya minta maaf atas keterlambatan posting huhuhu. Ff ini dibuat sehari jadi berdasarkan kerinduan saya terhadap Oh Sehun TuT semoga tidak mengecewakan walaupun hanya drabble.

Nah, gimana ff drabble ini? Kalian suka, kan? Semoga suka dan semoga tidak membosankan ya!

Untuk project ulang tahun Sehun, akan ada surprise dari Oh Marie! Wajib ditunggu dan pantengin terus ya! See you on the next ff!